LAPORAN PRAKTIKUM
MIKROBIOLOGI DAN PARASITOLOGI
“ISOLASI JAMUR”
NAMA :
KISRA YOLANDA MAYASARI
NPM : F0I020006
KELAS : 1B
NAMA DOSEN :
SUCI RAHMAWATI, M.Farm, Apt
PRODI D3 FARMASI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS BENGKULU
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
TUJUAN PRAKTIKUM
Adapun
tujuan dilaksanakan pratikum ini, yaitu:
1.
Mengidentifikasi
morfologi pada jamur.
2.
Untuk
mengetahui proses isolasi jamur dari sempel tanah.
LANDASAN TEORI
Jamur atau fungi terdiri dari kapang dan khamir.
Jamur adalah organisme heterotrofik, mereka memerlukan senyawa organic untuk
nutrisinya. Bila mereka hidup dari benda organic mati yang terlarut mereka
disebut saprofit. Jamur mempunyai dinding sel yang kaku dan berbentuk
uniseluler atau multiseluler sebagian mempunyai ukuran yang mikroskopis
sedangkan yang lainnya mempunyai ukuran yang cukup besar seperti jamur merang.
Jamur tidak mengandung klorofil sehingga tidak berfotosintesis. Fungi tidak
menelan makanannya tetapi harus berupa nutrient yang larut agar dapat
diabsorpsi. Fungi yang multiseluler menghasilkan filament yaitu struktur
mikroskopis seperti benang yang disebut hifa. Kumpulan hifa disebut miselium,
fungi uniseluler yang terkenal adalah ragi dengan berbagai bentuk seperti bulat
hingga oval, elips hingga ke bentuk filament. Jamur sudah tidak asing lagi bila
kita lihat misalnya warna biru dan hijau pada buah jeruk dan keju warna putih seperti
bulu pada roti, jamur di lapangan. (Dwijoseputro, 1990)
Jamur
adalah sel mikroskopis yang tumbuh memanjang seperti benang yang dikenal dengan
hifa. Diameter hifa hanya beberapa micrometer, tetapi dapat tumbuh memnjang
hingga mencapai beberapa meter. Hifa yang tumbuh membentuk masa disebut
misellium atau tebal menyerupai kawat dan disebut sebagai rhizomorphs yang
tampak seperti akar. Jamur yang tumbuh dengan cara memperpanjang hifa pada
ujungnya dikenal sebagai pertumbuhan apical atau pada bagian tengah hifa yang
disebut pertumbuhan iterkalar. Hifa pada beberapa kapang mempunyai penyekat
melintang atau septa dan adanya septa ini dipergunakan untuk identifikasi. Hifa
tersebut memanjang diatas atau tembus melalui medium dimana kapang itu tumbuh
(Soekarto, 2008).
Secara
morfologis jamur dapat ditentukan dengan melihat bentuk strukturnya menggunakan
mikroskop, dengan demikian identifikasi dan klasifikasi dapat ditentukan,
secara visual jamur dilihat seperti kapas atau benang berwarna/tidak berwarna
yang disebabkan karena adanya miselia dan spora. Miselia terbentuk dengan
adanya nifa, baik yang bersepta atau tidak bersepta. Jamur terbagi menjadi
beberapa familia antara lain Moniliaceae (aspergillus, phenicilium,
trichothecium, geotrichum, monilia, sporatrichum, botrytis, dll), dematiaceae
(cladosporium, helminthosporium, dll). Dan tuberculariaceae (fusarium) Sifat
kulturan dari jamur dapat dilihat dengan kenampakan pertumbuhannya pada
makanan. Pada permukaan bahan makanan tampak kering, membentuk masa serbuk, kadang-kadang
halus dan lunak atau kelihatan basah dan berair. Warna miselia hijau biru, biru
ke hijauan, kuning, orange, merah muda, coklat, abu, dan hitam (Kusnadi, 2003).
Banyak
jamur yang sudah dikenal peranannya, yaitu jamur yang tumbuh diroti, buah, keju,
ragi, dalam pembuatan bir, dan yang merusak tekstil yang lembab, serta beberapa
jenis cendawan yang dibudidayakan. Beberapa jenis memproduksi antibiotic yang
digunakan dalam terapi melawan berbagai infeksi bakteri Faktor lingkungan
seperti pH tanahm pupuk anorganik, kandungan bahan organic dan kelembaban tanah
merupakan faktor yang berpengaruh terhadap pertumbuhan fungi. Jamur terdapat
pada semua jenis tanah yang bereaksi masam. Meski demikian ada juga jamur yang
berada pada tanah, contohnya: pemupukan dengan garam ammonium. Dalam hal ini
ammonium teroksidasi membentuk nitrat dan ion nitrogen yang mengakibatkan
penurunan pH tanah. (Hadioetomo, 1993).
Isolasi
merupakan suatu teknik yang dilakukan untuk mendapatkan kultur
yang murni. Hal ini berawal dari bahan yang mengandungn
mikroorganisme (misalnya jamur) yang masih bercampur dengan yang lainnya
dilakukan penamaan dengan menggunakan media yang spesifik untuk memacu
perumbuhan mikroorganisme tersebut tumbuh (misalnya jamur) maka didapatkan lah
agar kultur murni dari suatu jamur. Sehingga dalam teknik isolasi ini bertjuan
agar penamaan mikroorganisme mendapatkan kultur spesifik. Dalam percobaan ini
maka dilakukanla isolasi dengan harapan agar kita dapat melakukan isolasi
pathogen yang menyebablan penyakit. Dengan mengetahui adanya kultur murni atau
teknik isolasi mak seotang laborat dapat memprediksikan penyakit – penyakit
baru yang dapat menyerang tanaman. Maka dilakukan isolasi pathogen pada
percobaan ini denga menggunakan jamur Colletotrichum dan jamur
Cercosporan pada media PDA (Srikandi. 1992)
Isolasi
bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu
dari lingkungan sehingga diperoleh kultur atau biakan murni. Ada beberapa cara
umum yang dapat dilakukan dengan cara goresan (steak plate), cara taburan atau
tuang (pour plate), serta mikromanipulator (the micromanipulator methods).
Secara alami, bakteri di alam ditemukan dalam populasi campuran. Hanya dalam
keadaan tertentu saja populasi ini ditemukan dalam dalam keadaan murni . Untuk
dapat mempelajari sifat biakan, morfologi, dan analisis lain, maka organisme
yang akan diteliti harus dapat dipisahkan. Ini berarti bahwa harus ada biakan
murni yang hanya mengandung satu jenis bakteri. Latar belakang diadakannya
percobaan isolasi ini adalah untuk memelihara suatu mikroorganisme yaitu
bakteri dan jamur media yang ada serta membedakan bahwa setiap mikroorganisme
memiliki peranan yang berbeda dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang
menguntungkan..Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk
melangsungkan aktivitas kehidupan dan tidak memerlukan tempat yang besar, mudah
ditumbuhkan dalam media buatan yang dilakukan dalam percobaan ini, dan tingkat
pembiakannya relatif cepat saat inkubasi.
Media
berfungsi untuk menumbuhkan mikroba, isolasi, memperbanyak jumlah, menguji
sifat-sifat fisiologi dan perhitungan jumlah mikroba, dimana dalam proses
pembuatannya harus disterilisasi dan menerapkan metode aseptis untuk
menghindari kontaminasi pada media. Pada praktikum ini, media yang digunakan
untuk mengisolasi jamur dan bakteri tidak sama. Media yang digunakan untuk
mengisolasi jamur adalah medium PDA dan media yang digunakan untuk mengisolasi
bakteri adalah media NA. Dalam melakukan pengamatan bakteri dan jamur dalam tanah,
dapat dilakukan di dalam laboratorium. Prinsip dasar dari teknik isolasi ini
adalah untuk memisahkan mikrobia untuk mendapatkan biakan murni yang akan
diamati. Dalam praktikum ini, medium tumbuh jamur dan bakteri yang digunakan
adalah medium PDA (Potato Dextros Agar) dan medium NA (Nutien Agar). Medium PDA
biasanya digunakan untuk mengisolasi jamur dan NA biasanya digunakan untuk
mengisolasi bakteri. (Saryono, 2002)
Klasifikasi
jamur terutama didasarkan pada ciri-ciri spora seksual dan tubuh buah yang ada
selama tahap-tahap seksual. Jamur mampu memanfaatkan berbagai macam bahan untuk
gizinya, sekalipun demikian mereka itu heterotroph. Berbeda dengan bakteri,
mereka tidak dapat menggunakan senyawa karbon anorganik, seperti
karbondioksida. Karbon berasal dari sumber organic, misalnya glukosa. Beberapa
spesies dapat menggunakan nitogen, itulah sebabnya mengapa medium biakan untuk
cendawan biasanya berisikan pepton, suatu produk protein yang terhidrolisis
(Kusnadi, 2003).
Secara
morfologiis jamur dapat ditentukan dengan melihat bentuk strukturnya
menggunakan mikroskop, dengan demikian identifikasi dan klarifikasi dapat
ditentukan secar visual jamur dilihat seperti kapas atau benang berwarna atau
tidak berwarna yang disebut misellia dan spora. Miselia terbentuk oleh adanya
hifa, baik yang bersepta atau yang tidak bersepta. Jamur terbagi menjadi
bebrapa familia antara lain Moniliaceae (aspergillus, phenicilium,
trichothecium, geotrichum, monilia, sporatrichum, botrytis, dll), dematiaceae
(cladosporium, helminthosporium, dll). Dan tuberculariaceae (fusarium)
(Kusnadi, 2003).
ALAT DAN BAHAN
Ø ALAT
1) Vortex mixer
2) Rak & Tabung reaksi
3) Cawan petri
4) Timbangan digital
5) Autoklaf
6) Gelas Ukur
7) Pipet tetes
8) Bunsen
9) Kertas label
Ø BAHAN
1)
PDA (potato dextrose agar)
2)
Sampe tanah
3)
Aquadest
4)
Alkohol
PROSEDUR PERCOBAAN
Sterilisasi alat :
1. Siapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan.
2. Bungkus semua alat yang ingin
disterilkan menggunakan koran.
3. Kemudian,
masukan ke dalam wadah autoclave dan tutup hingga rapat.
4. Setelah
tertutup rapat, nyalakan autoclave dan tunggu hingga 15 menit dengan suhu 121ºC
dan tekanan sebesar 1 atm.
5. Ketika telah mencapai suhu
tersebut, matikan autoclave dan bukalah katup uap udara tersebut agar uap udara yang ada di dalam
akan keluar dan alat yang berada di dalam tersebut tidak akan langsung meledak
saat dibuka.
6. Setelah uap udara telah keluar, buka
klip autoclave tersebut dan keluarkan alat-alat tersebut yang telah disterilkan
pada saat mengelurkan alat-alat tersebut pastikan tangan wadah atau tempat
untuk menaruh alat tersebut dalam keadaan steril.
Prosedur kerja isolasi jamur dari sampel tanah
1. Masukkan
PDA ke dalam cawan petri goyangkan agar merata Dan tipis
2. Masukkan aquadest 100ml ke dalam beaker gelas Dan masukkan
sampel tanah 10gr
3. Homogenkan sampel tanah menggunakan vortex mixer
3. Isi gelas ukur dengan aquadest sebanyak 9ml masukkan ke
dalam tabung reaksi(10-¹) masukkan ke dalam tabung reaksi (10-²)
4.
Masukkan sampel tanah 1 ml ke tabung reaksi (10-¹) homogenkan menggunakan
vortex mixer.
5. Lalu ambil sampel tanah di tabung reaksi (10-¹) masukkan ke
dalam tabung reaksi (10-²) sebanyak 1ml homogenkan menggunakan vortex mixer.
6. Ambil sampel tanah yang Ada pada beaker gelas (100ml)
masukkan ke dalam cawan petri (10) sebanyak 2 tetes.
7.
Ambil sampel tanah pada tabung reaksi (10-¹) masukkan ke dalam cawan petri
(10-¹) sebanyak 2 tetes.
8.
Ambil sampel tanah yang Ada pada tabung reaksi (10-²) masukkan pada cawan petri
(10-²) sebanyak 2 tetes.
9.
Masukkan cawan petri yang sudah ditetesi sampel tanah tadi ke dalam inkubator
dengan suhu 26-28°C selama 48 jam.
HASIL DAN PEMBAHASAN
·
HASIL
Hasil
Dan Gambar |
Keterangan |
|
Gambar disamping merupakan hasil pengamatan jamur
pada sampel tanah 10-¹ |
|
Pada gambar disamping merupakan hasil jamur pada
sampel tanah 10. |
|
Gambar di samping merupakan hasil jamur pada
sampel 10-² |
·
PEMBAHASAN
Jamur
dan bakteri merupakan mikroorganisme yang memeiliki peranan penting bagi keberlangsungan
hidup tanaman. Jenis jamur dan bakteri sangat bervariasi, tergantung pada
kondisi tanah dan ketersediaan sumber makanan. Jamur merupakan jenis
mikroorganisme yang sering bersimbiosis dengan tanaman. contoh dari jamur yang
bersimbiosis dengan akar tanaman inang adalah jamur mikoriza. Biasanya dalam
hubungan simbiosis ini dapat memberikan keuntungan khusus bagi kedua organisme
yang melakukan. Bagi tanaman inang, mereka mendapatkan asupan air dan unsur
hara yang lebih banyak dari pada asupan yang diberikan oleh bulu akar biasa.
Dan bagi cendawan yang bersimbiosis, mereka mendapatkan sumber makanan dari
tanaman inang tersebut. Tetapi tidak semua jamur menguntungkan bagi tanaman
tapi ada juga yang merugikan tanaman. Bakteri dalam tanah terdapat dalam dua
jenis yaitu bakteri aerob dan bakteri anaerob. Bakteri aerob merupakan bakteri
yang banyak ditemui di permukaan tanah. Bakteri ini hidup dengan menggunakan
oksigen. Dan bakteri anaerob merupakan bakteri yang dominan didalam tanah dan
tidak membutuhkan oksigen.
Apabila dibandingkan antara pertumbuhan koloni
jamur dan bakteri dalam tanah dapat diketahui bahwa pertumbuhan bakteri dalam
tanah lebih cepat jika dibandingkan dengan jamur. Hal tersebut dapat dilihat
pada tabel hasil pengamatan. Untuk lebih jelasnya berikut grafik dari jumlah
koloni jamur dan baketri berdasarkan hasil pengamatan.
Isolasi jamur menggunakan medium PDA
(Potato Dextrose Agar) yang dibuat sendiri. Sebanyak 200 g kentang yang telah
dikupas dan dibersihkan kemudian diiris tipis-tipis. Kentang direbus selama
15-20 menit dengan aquades secukupnya, kemudian disaring dengan kain. Filtrat
yang dihasilkan kemudian ditambahkan 20 g dekstrosa dan volumenya dijadikan
satu liter. Medium padat dibuat dengan menambahkan 10 g agar. Medium
disterilisasi dalam autoklaf pada suhu 1200C dan tekanan 15 psi selama 15
menit.
Pada proses isolasi dan identifikasi
jamur serta proses produksi digunakan berbagai bahan kimia yang berderajat
murni (pro-analisis) kecuali bila disebutkan lain. Spesifikasi bahan kimia yang
digunakan dijelaskan pada setiap tahap isolasi dan analisis. Isolasi jamur
menggunakan medium PDA (Potato Dextrose Agar). Jamur lebih tahan terhadap pH
suasana asam jika dibandingkan dengan bakteri atau aktinomisetes, sehingga dengan
cara ini juga telah terjadi seleksi terhadap mikroba yang sedang diisolasi
(Saryono, dkk, 2002)
KESIMPULAN DAN SARAN
·
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini adalah:
1.Media
yang digunakna untuk mengisolasi
jamur pada media PDA.
2.Sampel
Media tanah (KNO) mengandung lebih banyak mikroorganisme khususnya bakteri
dibandingkan jumlah bakteri dalam media lain. Hal tersebut membuktikan bahwa
didalam tanah terdapat banyak sekali kehidupan baik bakteri, jamur dan
mikroorgansme lain.
·
SARAN
Saran yang penulis berikan adalah harapannya kepada
setiap praktikan untuk lebih berhati-hati dalam pemhambilan sampel jamur selain
itu pada pembuatan video edukasi dan informasi untuk lebih diperbaiki dalam
sediaam sampel karena penulis kurang mendapatkan informasi mengenai apa yang
disampaikan tentang sampel apa yang telah dilakukan .
DAFTAR PUSTAKA
Dwijoseputro, 1992, Mikrobiologi
Pangan, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Hadioetomo, R.S.,
1993, Mikrobiologi Dasar dalam Praktek, Teknik dan Prosedur
DasarLaboratorium, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta.
Kusnadi, dkk.,
2003, Mikrobiologi, UMY Pres: Yogyakarta.
Fathir, dkk.
2009. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Erlangga.
Saryono, dkk.
2002. Isolasi Dan Karakterisasi Jamur Penghasil Inulinase Yang Tumbuh
Pada Umbi Dahlia (Dahlia Variabilis). Jurnal Natur Indonesia.Vol.4(2):171-177.
Fardiaz, Srikandi.
1992. Mikrobiologi Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. PAU
Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar